You got me sippin' on something
I can't compare to nothing
I've ever known, I'm hoping
That after this fever I'll survive
I know I'm acting a bit crazy
Strung out, a little bit hazy
Hand over heart, I'm praying
That I'm gonna make it out alive
The bed's getting cold and you're not here
The future that we hold is so unclear
But I'm not alive until you call
And I'll bet the odds against it all
Save your advice 'cause I won't hear.
You might be right but I don't care
There's a million reasons why I should give you up
But the heart wants what it wants
The heart wants what it wants
( The Heart Wants What It Wants by Selena Gomez)
~~~
Malam ramah Tamah, sebuah event yang serupa dengan Prom night. Kakak bertugas sebagai panitia. saya bertanya pada kakak, via bbm. Apakah kakak akan mengikuti acara tersebut. Well, ini hanya modus saya untuk chatting dengan kakak. Kakak menjawab bahwa kakak adalah panitia jadi pasti kakak akan ikut.
-Saya
Kakak datang di acara MRT nanti?
-Kakak
Iya, saya kan panitia
-Saya
Oh iya, maaf kak sy lupa.
-Kakak
Kalau kamu datang?
-Saya
Sepertinya tidak kak.
-Kakak
Kenapa?
-Saya
Tidak ada yang bisa mengantar sy kak.
-Kakak
Seandainya sy bisa pasti sy jemput.
Balasan kakak selanjutnya adalah hal yang membuat saya sangat terharu. Bahkan saya memamerkan balasan tersebut kepada sahabat-sahabat saya dan balasan mereka adalah "tinggal tunggu tanggal cantik" dan saya mengaminkan doa mereka itu.
~~~
Panitia MRT meminta bantuan kepada warkas untuk membuat photoproops. Pengerjaan photoproops dilaksanakan di hari jumat. Saat itu anggota warkas yang datang lebih banyak dari biasanya, sekitar 20 orang. Seperti biasa, agar pekerjaan lebih efisien, kita dibagi tugas masing-masing dari menggunting sampai menempelkan berbagai photoproops. Ditengah pengerjaan kita sempat berfoto - foto . Saat kita tengah berfoto kakak datang. Saya lalu teringat kue yang kubawa dari rumah. Kue itu oleh- oleh dari ayah saya yang baru pulang dari luar kota. Saya membagikannya ke anggota lain. Kakak bilang kue yang saya berikan enak.
Setelah berfoto-foto, kita melanjutkan pekerjaan kita. Mulai dari menggunting sampai merekatkan. Satu persatu dari kita pun pulang. Saya dan sahabat- sahabat saya pulang paling terakhir. Tak disangka, kakak mengajak saya berfoto. MasyaAllah, Alhamdulillah.
Sahabat saya juga ikut berfoto. Saat berfoto kakak bertingkah lucu dengan mengambil gambar dari bawah. Setelah sekian lama akhirnya saya mendapatkan foto berdua dengan kakak, lagi. Kali ini dalam frame yang lebih banyak.
Keesokan harinya, kita kembali bekerja. Malam nanti acara MRT akan dimulai. Kakak mulai sibuk dengan urusan kakak. Sesekali kakak datang mengunjungi dan membantu kita. Hingga pukul 3 sore, anggota warkas yang tersisa mulai sedikit dan pekerjaan kita sudah mulai terselesaikan. Karena melihat kita kebosanan, kakak lalu mulai mendongeng untuk kita. Dongeng spontan yang berjudul Rantepao dan Elizabeth. Dongeng aneh yang membuat kita terbahak - bahak terutama saat kakak berkata bahwa rantepao memiliki panu diseluruh tubuhnya. Kakak bercerita seperti seorang pendongeng yang handal. Itu membuat kita sangat antusias.
Pukul 4 sore , saya mengalami dilema. Saya ingin mengikuti kegiatan MRT tetapi disisi lain banyak hal yang membuat saya tidak dapat mengikutinya. Padahal saya punya keinginan besar untuk berfoto dengan kakak yang katanya akan tampak keren dengan jas tuxedo. saya melewati malam dengan tidak bersemangat. Sampai pada hari sekolah salah seorang teman saya yang datang berkata bahwa kakak mencari saya di acara MRT. Pipiku terasa panas, bukan karena dibakar oleh teman saya tadi. Tapi karena merasa sangat malu dan terharu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar