I will leave my heart at the door
I won't say a word
They've all been said before, you know
So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what is coming next
Or scared of having nothing left
Look, don't get me wrong
I know there is no tomorrow
All I ask isIf this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
Cause what if I never love again?
(All I Ask by Adele)
~~~
Handphone milik kakak rusak. Tak ada lagi bbm dari kakak. Hingga suatu malam. Handphone saya bergetar. 1 pesan baru.
From : +6289502991xxx
Piu piu
2015/10/09
Pesan dari kakak. saya tau itu dari kakak karena hanya kakak yang sering menggunakan sapaan piupiu dichat bbm saya. Saya tak peduli darimana kakak mendapatkan nomor saya. Saya terlalu bahagia untuk memikirkan itu. Saya membalas sms kakak dan akhirnya ita bersmsan hingga malam hari.
Keesokan harinya, saya berada di rumah sakit karena kebiasaan buruk saya yang suka makan sembarangan. Kakak mengirimkan saya pesan singkat yang menanyakan keadaan saya. Sayang sekali, kakak sedang berada diluar kota bersama teman kakak.
Selama saya dirawat saya masih sering chat dengan kakak, sesekali kakak juga mengirimkan saya voicenote, dari Wildest Dream milik Taylor Swift hingga Night Changes milik One Direction. Satu fakta menarik tentang kita berdua, saya dan kakak sama-sama suka Taylor Swift. Hp kakak sudah bisa digunakan. Kakak bilang saya bertambah gendut. Hingga hari pertama sekolah saya masih dirawat. Setelah cukup membaik sayapun memutuskan untuk bersekolah lagi.
Hari pertama saya kembali bersekolah, saya tak melihat kakak seharian. Kata seorang teman saya ia bertemu dengan kakak. Kakak menanyakan apakah saya bertambah gendut.
Saat istirahat sholat , saya bertemu teman seorganisasi saya. Mereka bilang kemarin kakak mengajak seorang anggota warkas untuk menjenguk saya. Karena hal itu saya dijadikan bahan pembicaraan oleh mereka. Banyak yang bertanya apakah saya dan kakak jadian. Sayang sekali, jawabannya tidak.
Setelah hari - hari berikutnya saya sering bertemu dengan kakak. Kakak sibuk mengurus project work. Saat kita berpapasan saya selalu tersenyum ataupun menyapa kakak dan kakak selalu membalasnya. Kakak selalu menoleh kemanapun saat berjalan dan saya selalu memperhatikan kakak kemanapun kakak berjalan. Itu sebabnya kita sering saling bertatapan. Pernah sekali, saya melihat kakak makan dikantin. kakak duduk dikursi yang paling dekat dengan jendela. Saya memperhatikannya dari depan kelas . Kakak menoleh kearah saya dan melambaikan tangan kakak. Saya membalasnya.
Hari berlalu, setelah buku memori yang saya berikan entah mengapa saya selalu berniat untuk membuatkan kakak karya lagi. Entah mengapa inspirasi seakan terus mengalir saat mengingat diri kakak, ini serius.
Saat tak ada kegiatan sayapun memulai membuat beberapa karya untuk kakak. Saya kembali menjelajahi youtube. Sayang sekali, tak ada satupun yang menarik perhatian saya.
Akhirnya saya memutuskan untuk membuatkan kakak karya berupa tulisan nama kakak. Karya pertama dikertas karton berwarna merah. Saya melubangi kertas tersebut dengan nama panggilan saya untuk kakak. Yang kedua, saya membuat kertas putih dan menulis lirik lagu yang pernah kakak nyanyikan untuk saya. Diatas lagu itu terdapat nama kakak dengan tulisan tebal. Yang ketiga, saya menuliskan username instagram kakak diatas karton yang sudah saya beri warna dengan menggunakan crayon. Dan yang keempat adalah kreasi nama kakak dari unsur - unsur kimia. Entah kapan saya akan memberikan karya itu untuk kakak.
Hari berlalu. Tanpa disadari upacara terakhir untuk para senior yang akan berangkat PKL akan dilaksanakan hari ini. Selain itu, diupacara ini juga diadakan pelepasan pengurus osis lama dan Dewan Ambalan , serta pelantikan anggota osis baru dan Dewan Ambalan baru. Itu artinya, kakak akan melepaskan jabatan kakak sebagai kerani putra Dewan Ambalan.
Upacara dimulai, saya berbaris dibarisan yang cukup depan. Setelah pelepasan anggota osis lama dan pelantikan anggota Osis baru, tibalah pelepasan Dewan lama. Para Dewan mulai memasuki lapangan upacara. Kakak berada dibelakang ketua Dewan. Setelah berbaris dan sepatah kata dari pembina upacara Atribut para Dewan dicabut. Sedih melihat kakak tak akan menggunakan atribut itu lagi. Sejujurnya, saya sangat suka melihat kakak dengan uniforum lengkap kakak.
Usai pelepasan atribut para Dewan lama mulai mengambil barisan di pinggir lapangan. Para Dewan berbaris dengan rapi lalu menyilangkan tangan mereka, Keren!. Dari tempat saya berdiri saya bisa dengan jelas melihat kakak. Hingga pada akhirnya kakak melihat saya. Kakak tersenyum dan saya membalasnya.
Setelah itu para senior mulai maju kedepan untuk menerbangkan balon putih. Saya maju ketempat yang sebelumnya ditempati oleh senior. Dari sini saya bisa melihat kakak dengan sangat jelas. Kakak menoleh kearah saya dan tertawa. Saya membalas tawa kakak dan memperlihatkan kamera saya. Saya memberi kode pada kakak bahwa setelah upacara selesai saya ingin berfoto. Kakak mengangguk dan tersenyum. Setelah itu kakak mulai sibuk dengan teman kakak.
Upacara selesai, para sahabat saya mulai menarik saya untuk menghampiri kakak. Saat sampai dihadapan kakak sahabat saya langsung meminta foto bersama kakak. Tapi sayang, kakak harus berfoto dengan teman angkatan kakak terlebih dahulu. Sambil menunggu kakak selesai, saya bergegas mengambil hasil karya saya untuk kakak. Setelah berfoto dengan teman angkatan kakak, kakak menghampiri kami. Saya memberikan karya itu dan kakak berterima kasih. Kakak memilih tempat yang bagus untuk berfoto. Di pinggir lapangan upacara dengan background sekolah kami. Saya dan kakak mulai berfoto. Entah berapa banyak foto yang diambil sahabat saya. Selain berfoto, saya juga selfie berdua dengan kakak. Terima kasih banyak untuk para sahabat saya yang mau membantu saya aaat itu. Salah seorang teman kakak lalu datang. Teman kakak mengajak kakak untuk menghadap ke salah satu guru. Dengan berat hati saya mengucapkan selamat tinggal. Sebelum pergi kakak merentangkan tangannya, kode bahwa kakak mengizinkan saya dan sahabat - sahabat saya boleh memeluk kakak. Tapi saya hanya menganggap tindakan itu tidaklah serius dan we aren't mahram yet kak.
Setelah kepergian kakak, saya dan sahabat mulai mencari foto bersama senior lain. Beberapa menit kemudian, kakak terlihat sedang berfoto bersama teman angkatan saya. Saya menghampiri kakak dan meminta satu kali lagi foto bersama kakak sebelum saya pulang kerumah.
Teman - teman sayapun mulai menjauh dari kita. Hiruk pikuk suara mereka yang meneriakkan kata 'Cie' membuat pipi saya berubah merah. Sebelum berfoto kakak meletakkan tangan kakak di tas yang saya pakai. "Satu" , suara teman saya yang bersiap memotret kita terdengar . "Dua" tanpa saya sangka tangan kakak tiba-tiba merangkul bahu saya. Merangkul, bahu, saya. "Tiga" kakak merangkul bahu saya lebih erat, what a sweet moment!. Ingin rasanya saya menangis bahagia saat itu. Sepanjang jalan pulang, senyum saya tak pernah luntur.
Tiga menit setelah saya sampai dirumah, hp saya bergetar. Sebuah panggilan dari kakak. Dengan bahagia saya mengangkatnya. Kakak mengucapkan salam lalu berterima kasih. Kakak bilang kakak terlalu malas untuk mengetik pesan itulah sebabnya kakak menelpon saya. Saya bahagia mendengar suara kakak yang kedengaran sangat senang. Percakapan itu berlangsung selama 3 menit 45 detik. Lengkap sudah kebahagiaan yang saya dapatkan hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar